Bidan Masih Jadi Kepercayaan Perempuan untuk Kesehatan Reproduksi

Bidan memiliki peran yang sangat penting di sepanjang daur kehidupan perempuan dan menyediakan layanan yang lengkap, mulai dari perencanaan keluarga, persalinan, hingga memberi edukasi terkait kesehatan ibu dan anak. Dengan lebih dari 398.000 bidan tersebar di berbagai wilayah, dari kota hingga desa terpencil, bidan 

punya peran dalam menjaga kesehatan masyarakat di Indonesia. Kepercayaan masyarakat terhadap bidan juga tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018, sekitar 82,5 persen pelayanan kesehatan diberikan oleh bidan. "Bidan adalah sahabat perempuan di sepanjang daur kehidupan kesehatan reproduksi perempuan. Kami ingin 

menyampaikan kepada masyarakat bahwa layanan di klinik Bidan itu dekat, tanpa antre, nyaman, tepercaya, dan terjangkau," ungkap Ketua Umum PP Ikatan Bidan Indonesia, Dr. Ade Jubaedah. Ia menjelaskan, ada 

sejumlah keuntungan memeriksakan kesehatan reproduksi ke bidan. Pertama adalah lokasi praktik bidan yang dekat dengan tempat tinggal. Selain itu, pelayanan di bidan juga lebih cepat dan efisien, sehingga pasien tidak 

perlu menunggu lama. Kelebihan utama dari bidan adalah menawarkan pelayan yang lebih nyaman dan personal. Kelebihan ini juga yang menjadi alasan Ika, seorang ibu dari Jakarta, yang memilih melahirkan kedua anaknya di bidan

"Pengalaman dua kali melahirkan ke bu bidan, pendekatannya selalu personal sehingga selama persalinan merasa nyaman," katanya di sela acara Pertemuan Ilmiah Tahunan IBI di Jakarta (17/10/2024). Selain itu, biaya layanan yang ditawarkan oleh bidan cenderung lebih terjangkau, menjadikannya pilihan yang tepat bagi semua kalangan masyarakat. Meningkatkan kompetensi Seiring dengan perkembangan regulasi kesehatan di 

Indonesia, nidan juga dihadapkan pada berbagai tantangan untuk tetap memberikan pelayanan yang berkualitas. "Tantangan dalam mematuhi standar layanan kesehatan yang lebih ketat harus diimbangi dengan peningkatan keahlian dan kompetensi bidan, serta memastikan bahwa layanan kesehatan tetap terjangkau bagi seluruh masyarakat," kata Ade. Penguatan kapasitas dan kompetensi bidan, lanjut Ade, merupakan salah satu syarat agar bidan bisa berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia.

Sebagai upaya menjaga kesehatan ibu dan anak, saat ini IBI bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki program Tim Pendamping Keluarga. Program ini menekankan bahwa bidan sebagai koordinator tim pendamping keluarga memiliki tugas mengawal kesehatan reproduksi calon 

pengantin. ”Ada 200 tim pendamping keluarga yang tersebar di seluruh Indonesia. Bidan sebagai koordinator dibantu kader keluarga berencana dan kader kesehatan. Saat antenatal care, bidan melakukan skrining, deteksi, dan kolaborasi terkait eliminasi HIV serta sifilis,” kata Ade.


Categories

Cari Blog Ini

Gaya Sehat. Diberdayakan oleh Blogger.

Kode Pengaturan Template

Klik Link

Popular Posts