Kanker darah, atau leukemia, adalah salah satu jenis kanker yang umum menyerang anak-anak. Walaupun penyebab pastinya sering kali tidak diketahui, gaya hidup, termasuk pola makan, dapat memengaruhi risiko penyakit ini. Ada beberapa jenis makanan yang berpotensi meningkatkan risiko kanker darah pada anak jika dikonsumsi secara berlebihan atau dalam jangka panjang.
Berikut adalah 7 makanan yang perlu diwaspadai:
1. Makanan Olahan Tinggi GulaContoh: Permen, kue, minuman bersoda.
Kandungan: Tinggi gula, pengawet, dan pewarna buatan.
Dampaknya: Meningkatkan peradangan dalam tubuh dan melemahkan sistem kekebalan, yang dapat memperburuk risiko kanker.
Kandungan: Tinggi gula, pengawet, dan pewarna buatan.
Dampaknya: Meningkatkan peradangan dalam tubuh dan melemahkan sistem kekebalan, yang dapat memperburuk risiko kanker.
2. Daging OlahanContoh: Sosis, nugget, hot dog, ham.
Kandungan: Nitrat, nitrit, dan bahan pengawet kimia.
Dampaknya: Nitrat dapat berubah menjadi senyawa karsinogenik (nitrosamin) dalam tubuh, yang berpotensi memicu kanker.
Kandungan: Nitrat, nitrit, dan bahan pengawet kimia.
Dampaknya: Nitrat dapat berubah menjadi senyawa karsinogenik (nitrosamin) dalam tubuh, yang berpotensi memicu kanker.
3. Makanan yang Dibakar atau DipanggangContoh: Ayam bakar, sate, atau makanan gosong lainnya.
Kandungan: Senyawa karsinogenik (PAH dan HCA) yang terbentuk saat makanan dibakar.
Dampaknya: Senyawa ini dapat merusak DNA sel, meningkatkan risiko kanker darah.
Kandungan: Senyawa karsinogenik (PAH dan HCA) yang terbentuk saat makanan dibakar.
Dampaknya: Senyawa ini dapat merusak DNA sel, meningkatkan risiko kanker darah.
4. Makanan Tinggi Lemak TransContoh: Makanan cepat saji, keripik kentang, donat.
Kandungan: Lemak trans dan minyak terhidrogenasi.
Dampaknya: Meningkatkan peradangan dan merusak kesehatan sel, yang dapat menjadi pemicu kanker.
Kandungan: Lemak trans dan minyak terhidrogenasi.
Dampaknya: Meningkatkan peradangan dan merusak kesehatan sel, yang dapat menjadi pemicu kanker.
5. Minuman KemasanContoh: Minuman energi, jus kemasan, minuman bersoda.
Kandungan: Gula tinggi, pewarna, dan zat aditif kimia.
Dampaknya: Pewarna buatan tertentu telah dikaitkan dengan potensi karsinogen dan memengaruhi kesehatan anak.
Kandungan: Gula tinggi, pewarna, dan zat aditif kimia.
Dampaknya: Pewarna buatan tertentu telah dikaitkan dengan potensi karsinogen dan memengaruhi kesehatan anak.
6. Makanan dengan Zat Pengawet BerlebihContoh: Mi instan, makanan kaleng, atau makanan beku siap saji.
Kandungan: BHA (butylated hydroxyanisole), BHT (butylated hydroxytoluene), dan MSG.
Dampaknya: Pengawet ini dapat berakumulasi dalam tubuh dan memengaruhi kesehatan jangka panjang.
Kandungan: BHA (butylated hydroxyanisole), BHT (butylated hydroxytoluene), dan MSG.
Dampaknya: Pengawet ini dapat berakumulasi dalam tubuh dan memengaruhi kesehatan jangka panjang.
7. Makanan yang Terpapar PestisidaContoh: Buah dan sayur non-organik yang tidak dicuci bersih.
Kandungan: Residu pestisida dan herbisida.
Dampaknya: Paparan bahan kimia ini dapat merusak DNA dan sel-sel tubuh.
Tips untuk Mencegah RisikoPerbanyak makanan alami: Berikan anak makanan segar seperti sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Kandungan: Residu pestisida dan herbisida.
Dampaknya: Paparan bahan kimia ini dapat merusak DNA dan sel-sel tubuh.
Tips untuk Mencegah RisikoPerbanyak makanan alami: Berikan anak makanan segar seperti sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Hindari konsumsi berlebihan: Kurangi frekuensi konsumsi makanan olahan atau berpengawet.
Pilih bahan makanan organik: Untuk mengurangi risiko paparan pestisida.
Baca label makanan: Hindari produk dengan bahan tambahan yang berbahaya.
Ajarkan kebiasaan makan sehat: Biasakan anak untuk memilih camilan sehat seperti buah-buahan segar.
Penting untuk menjaga pola makan yang sehat agar anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat, sehingga risiko penyakit, termasuk kanker darah, dapat diminimalkan. Jika memiliki kekhawatiran, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.