Tampilkan postingan dengan label .BERITA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label .BERITA. Tampilkan semua postingan
Menyikapi Mentalitas Siswa yang "Copy Paste" Karya Tulis Orang Lain

Plagarisme menjadi salah satu persoalan besar dalam dunia akademi. Hal itu disebabkan pelbagai hal, termasuk mentalitas siswa yang sudah terbiasa sejak bangku SMP dan SMA meng-copy paste karya orang lain seolah menjadi karya sendiri.

Beberapa hari lalu saya diminta untuk mengecek karya tulis siswa SMA. Karya tulis mereka itu menjadi salah satu prasyarat kelulusan mereka dari bangku SMA.

Yang mengejutkan ketika membaca alur kalimat yang begitu runut dan teratur laiknya bukan tulisan anak SMA. Belum lagi, pilihan kata yang terbilang "tinggi" untuk konteks anak SMA. Saya pun curiga jangan sampai apa yang tertulis merupakan hasil copy paste dari karya orang lain di internet.

Ternyata dugaan saya benar setelah mengeceknya di internet. Satu paragraf dan bahkan ada yang satu halaman yang mencopy-paste secara langsung karya orang lain. Kecenderungannya mereka hanya menempel ide demi ide dari karya orang lain yang ada di internet dan kemudian membentuk satu artikel pengantar.

Tentu saja, itu menjadi sebuah kekecewaan yang mengecek karya tulis tersebut sekaligus alarm tentang kualitas anak didik. Gegara hanya mau mengejar target dan mendapatkan hasil, mereka mengambil jalan pintas lewat cara plagiat atau sistem copy paste.

Alih-alih meluapkan kemarahan, saya pun mengambil langkah agar kesalahan yang sama tak dilakukan.

Pertama, sebagai pengecek karya tulis, kita sekiranya tak boleh malas atau pun menerima begitu saja hasil karya siswa. Perlu serius mengecek dengan seksama tentang orisinalitas dari karya yang ditulis.

Sebagai guru atau pengecek karya tulis siswa, kita perlu memberikan waktu untuk membaca tulisan mereka. Tak sekadar memberikan nilai dan mengambil kesimpulan sepintas.

Bahkan, kita perlu melakukan riset lebih jauh tentang keabsahan dari tulisan mereka. Jangan sampai apa yang kita baca dan nilai merupakan produk dari orang lain dan bukan produk mereka.

Kedua, kita tak begitu saja menolak karya tulis mereka ketika ditemukan plagiat.

Akan tetapi, kita perlu memiliki metode agar mereka bisa diarahkan untuk tak melakukan hal yang sama. Paling tidak, mereka harus sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu salah dan tak diperkenankan di sekolah.

Untuk itu, karya tulis yang sama perlu diolah lagi dengan menggunakan kata-kata dan pemikiran mereka sendiri. Di sini, para siswa perlu dituntun bagaimana meformulasikan ide mereka dan mengkaitkannya dengan ide orang lain.

Setelah itu meminta mereka untuk memberikan kembali tulisan yang telah diperbaharui agar dicek untuk memastikan apa yang dilakukan sudah benar-benar merupakan hasil karya mereka.

Ketiga, perlu melatih siswa untuk menulis.

Kemampuan menulis perlu menjadi bagian tak terpisahkan dari seorang siswa yang berada di SMP dan SMA. Targetnya tak perlu muluk, misalnya tak perlu mulai satu halaman atau pun beberapa halaman. Mulai dengan beberapa kalimat. Misalnya, menulis mulai dengan lima kalimat tentang komentar mereka pada pelajaran dan topik tertentu di akhir setiap mata pelajaran.

Lebih jauh, ujian juga lebih pada soal esai daripada pilihan ganda dan penghafalan. Dalam format ujian pun para siswa diminta untuk menformulasikan pikiran mereka ke dalam kalimat. Contohnya, jawaban mereka minimum lima kalimat.

Hal itu menjadi cara agar menjadi praktis yang bisa mengasah dan membiasakan para siswa dalam membuat tulisan. Kadang kala, siswa memilih jalan pintas seperti sistem meng-copy paste lantaran tak mempunyai kemampuan untuk memformulasikan ide ke dalam kalimat atau pun paragraf.

Padahal, kalau diperbiasakan lewat latihan demi latihan dari setiap guru di kelas, hal itu bisa instrumen untuk membentuk kebiasaan siswa dalam menulis. Seperti yang saya sampaikan, mulai dari hal-hal yang sederhana dan tak perlu langsung dengan hal yang berat. Latihan itu, hemat saya, tak menyulitkan siswa membuat karya tulis lantaran sudah terbiasa dengan menulis.

Lebih jauh, para siswa sudah melek dengan teknologi dan semangat untuk menulis dengan tangan ikut terpengaruh. Oleh sebab itu, menulis langsung dengan tangan perlu dikembalikan sebagai budaya di ruang kelas dan dibentuk menjadi kebiasaan sebagai upaya untuk membentuk kebiasaan siswa dalam menulis.

Mentalitas copy paste para siswa di sekolah menengah sangatlah memperihatinkan. Itu bisa menjadi salah satu tanda yang mengarah pada perbuatan plagiarisme ketika sudah sampai pada pendidikan tinggi atau awal mengambil jalan pintas dalam menulis lewat cara perjokian.

Oleh sebab itu, pihak sekolah, terlebih khusus guru perlu mempunyai cara untuk membangun kebiasaan menulis bagi para siswa pada level sekolah menengah. Harus dimulai dari ruang kelas dan seyogianya menjadi kebiasaan rutin para siswa.








Penyidik Tak Menyangka Ada Rp 920 Miliar di Rumah Eks Pejabat MA Makelar Kasus Ronald Tannur

Jakarta
- Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) tak menyangka menemukan uang tunai lebih dari Rp 920 miliar dan emas Antam seberat 51 kilogram di rumah ZR, mantan pejabat tinggi Mahkamah Agung (MA), yang diduga berperan sebagai perantara atau "makelar" dalam kasus vonis bebas Ronald Tannur. "Yang pasti, uang ini kami temukan, kami geledah, kami sita di rumah ZR. Penyidik tidak menyangka ada uang sebanyak ini, ini di luar bayangan," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Abdul Qohar, dalam jumpa pers pada Jumat (25/10/2024).

Selama penggeledahan di kediaman ZR yang terletak di bilangan Senayan, Jakarta, penyidik menemukan barang bukti berupa 74.494.427 dollar Singapura, 1.897.362 dollar Amerika Serikat, 71.200 Euro, 483.320 dollar Hong Kong, dan Rp 5.725.075.000. Abdul mengaku belum dapat memastikan asal-usul uang tersebut. "Yang bersangkutan menyatakan, sebagian besar ini adalah uang dari kepengurusan perkara. Untuk pembuktian, karena salah satu pasalnya adalah gratifikasi, maka ketika uang itu lebih dari Rp 10 juta, beban pembuktiannya ada di yang punya uang," jelasnya.

"Nanti akan kita buktikan uang ini berasal dari mana," lanjut Abdul. ZR, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Diklat Hukum dan Peradilan MA, ditangkap di Bali pada Kamis (24/10/2024) pukul 22.00 WITA.

Ia diduga terlibat dalam tindak pidana korupsi dengan melakukan pemufakatan jahat untuk melakukan suap. "(Pemufakatan dilakukan) bersama dengan LR selaku pengacara Ronald Tannur," ujar Abdul. Ia menjelaskan bahwa LR meminta ZR untuk mengupayakan agar hakim agung di MA menyatakan Ronald tidak bersalah dalam putusan kasasi.

LR menjanjikan Rp 5 miliar untuk para hakim agung, sementara ZR yang kini sudah purnatugas akan diberikan fee sebesar Rp 1 miliar. "Sesuai catatan LR yang diberikan kepada ZR, (Rp 5 miliar itu) untuk hakim agung atas nama S, A, dan S yang menangani perkara kasasi Ronald Tannur," sebut Abdul. "Namun karena jumlahnya sangat banyak, ZR tidak mau menerima uang rupiah tersebut lalu ZR menyarankan agar ditukar dengan mata uang asing di salah satu money changer di Blok M, Jakarta Selatan," tambahnya. Abdul menegaskan bahwa, berdasarkan pemeriksaan sejauh ini, uang tersebut belum diserahkan ZR kepada hakim agung. Ronald Tannur sendiri divonis 5 tahun penjara pada tingkat kasasi, lebih ringan dibandingkan dakwaan jaksa penuntut umum.



Setelah satu dekade kepemimpinan Joko Widodo, Indonesia kini memasuki babak baru dengan presiden yang baru dilantik. Meski banyak wajah baru menghiasi kursi kabinet, sejumlah posisi kunci, khususnya Menteri Koordinator, tetap diisi oleh figur-figur yang telah berpengalaman dalam pemerintahan sebelumnya. Hal ini menciptakan dinamika menarik dalam pemerintahan yang baru.

Stabilitas dan Kontinuitas

Kehadiran wajah lama dalam posisi strategis menunjukkan upaya untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas dalam kebijakan. Namun, pertanyaan besar muncul: seberapa efektifkah kombinasi antara pengalaman lama dan inovasi baru dalam mengatasi tantangan yang dihadapi negara? Banyak yang berpendapat bahwa pengalaman bisa menjadi aset berharga, terutama dalam menghadapi isu-isu kompleks yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang seluk-beluk pemerintahan.

Membedah Kekayaan Para Pejabat

Dalam konteks ini, analisis terhadap kekayaan para pejabat menjadi sangat relevan. Kekayaan bukan hanya sekadar angka di atas kertas; ia dapat mencerminkan latar belakang sosial ekonomi individu, serta potensi konflik kepentingan dalam kebijakan publik. Penilaian yang transparan terhadap kekayaan para menteri dan pejabat tinggi diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang integritas dan akuntabilitas mereka.

Melalui program Squawk Box di CNBC Indonesia, yang ditayangkan pada 25 Oktober 2024, akan ada pemaparan mendalam mengenai profil kekayaan para pejabat ini. Acara ini tidak hanya akan menggali jumlah kekayaan mereka, tetapi juga sumber-sumber kekayaan tersebut, yang dapat mengindikasikan apakah ada hubungan dengan jabatan publik yang mereka emban.

Implikasi Terhadap Kebijakan Publik

Memahami latar belakang kekayaan para pejabat sangat penting dalam konteks kebijakan publik. Jika sebagian besar dari mereka memiliki kekayaan yang signifikan, penting untuk meneliti bagaimana kekayaan ini dapat mempengaruhi keputusan yang mereka ambil. Apakah mereka akan berpihak pada kepentingan umum atau justru mempertahankan kepentingan pribadi?

Kesimpulan

Dengan perubahan kepemimpinan yang terjadi, masyarakat Indonesia patut untuk lebih kritis dan cerdas dalam menilai pemerintahannya. Analisis terhadap kekayaan para pejabat bukan hanya penting untuk transparansi, tetapi juga untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar mencerminkan kepentingan rakyat. Melalui program-program analisis seperti Squawk Box, diharapkan masyarakat dapat memperoleh informasi yang lebih jelas dan mendalam, sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pengawasan pemerintah.

Dengan demikian, masa depan pemerintahan ini akan sangat bergantung pada kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara pengalaman dan inovasi, serta komitmen untuk menjalankan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.


Peringatan Tragis: Kasus Farhana dan Dampaknya pada Budaya Prank di Sekolah

Pada tahun 2010, Indonesia dikejutkan oleh berita memilukan mengenai Farhana, seorang siswa yang meninggal dunia setelah terlibat dalam sebuah prank ulang tahun yang berlebihan. Peristiwa ini tidak hanya mengundang rasa duka, tetapi juga menyoroti pentingnya kesadaran akan keselamatan dalam praktik-praktik yang sering dianggap sepele di kalangan pelajar.

Kronologi Kejadian

Farhana terlibat dalam tradisi umum di kalangan siswa, di mana teman-teman merayakan ulang tahun dengan berbagai cara, termasuk melempar tepung dan telur. Namun, prank tersebut berujung fatal. Meskipun penyebab kematian Farhana adalah kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, insiden tersebut memicu pertanyaan tentang tanggung jawab dan batasan dalam melakukan kejutan.

Tanggapan dari Masyarakat dan Pihak Berwenang

Kejadian ini menggugah perhatian banyak pihak, termasuk anggota DPR RI, Dinas Pendidikan, dan masyarakat luas. Mereka merasa perlu untuk menanggapi insiden ini secara serius. Dalam pernyataan resminya, Dinas Pendidikan Kota Batam mengeluarkan larangan bagi siswa untuk melakukan prank ulang tahun yang berpotensi membahayakan. Langkah ini bertujuan untuk melindungi keselamatan siswa dan mencegah terulangnya tragedi serupa.


Peringatan Tragis: Kasus Farhana dan Dampaknya pada Budaya Prank di Sekolah

Pelajaran yang Dapat Diambil

Kasus Farhana memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan, terutama dalam lingkungan pendidikan. Meskipun niat untuk memberikan kejutan bisa jadi tulus, kita harus selalu ingat bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama. Hal ini mengingatkan kita bahwa setiap individu memiliki batas toleransi yang berbeda, dan apa yang dianggap lucu oleh satu orang bisa jadi berbahaya bagi orang lain.

Kesimpulan

Peristiwa tragis seperti yang dialami Farhana seharusnya tidak hanya menjadi berita sesaat. Ini adalah kesempatan untuk merenungkan budaya kita, terutama di kalangan anak muda. Kita perlu membangun kesadaran akan dampak dari setiap tindakan, serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan penuh empati di sekolah-sekolah. Semoga kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berpikir sebelum bertindak, demi keselamatan dan kesejahteraan bersama.


Guru Besar Tsinghua University ungkap alasan gabung Kabinet Prabowo

Kabupaten Bogor
- Guru Besar Tsinghua University China Stella Christie mengungkapkan alasannya bergabung menjadi calon anggota Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Profesor Stella usai menjadi peserta pembekalan calon wakil menteri di kediaman Prabowo, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, mengatakan bahwa sebagai anak bangsa bersedia memberikan kontribusi untuk bangsa.

Perempuan asal Medan itu mengaku mengagumi visi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk membangun bangsa ke depan.

"Beliau membekali kami, bukan cuma dari beliau sendiri, melainkan juga dari sumber-sumber yang sangat terpercaya, bagaimana kami memiliki ilmu untuk bisa merealisasikan visi beliau untuk membangun kesejahteraan negara kita ini," kata Prof. Stella.

Menurut dia, visi dari pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih tersebut sangat jelas karena dicanangkan secara sistematis.

Di samping itu, wanita berusia 45 tahun tersebut mengaku telah menerima manfaat dari negara yang membawanya hingga berada di titik ini.

"Saya waktu itu memang bercerita bahwa saya bekerja dan kuliah di luar negeri. Akan tetapi, saya adalah hasil dari pendidikan negara ini. Saya besar di sini. Saya dari TK sampai SMA kelas satu bersekolah di Jakarta," ujarnya.

Dengan begitu, kata dia, sudah sepatutnya kepercayaan ini menjadi momentum baginya untuk memberikan kontribusi untuk bangsa ke depan.

"Saya mendapat beasiswa ke Harvard itu adalah beasiswa, jadi hasil pendidikan dari negara ini, jadi sudah sepantasnya saya menyumbangkan apa yang saya punya," ungkap Prof. Stella.

Pembekalan bertajuk Hambalang Retreat itu diikuti calon wakil menteri Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan jumlah peserta 54 orang.

Pembekalan tugas bagi para calon wakil menteri mulai pukul 09.00 hingga pukul 17.00 WIB dengan berbagai pembasahan seperti kecerdasan buatan (AI), media dan komunikasi, lapangan kerja masa depan, dan materi antikorupsi.

Pengamat sebut tiga faktor hambat pertemuan Megawati dan Prabowo

Kupang - Pengamat politik yang juga Direktur Program Studi Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Kupang Dr. Ahmad Atang mengatakan ada tiga faktor yang menjadi penghambat pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Faktor pertama adalah adanya kemandekan dalam melakukan negosiasi. Pertemuan antar elit tidak selalu dalam ruang kosong, tentu ada agenda, materi, negosiasi yang menjadi alasan pertemuan tersebut dilakukan, kata Ahmad Atang di Kupang, Jumat terkait belum ada tanda-tanda pertemuan Megawati dan Prabowo.

Wacana pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto berada di persimpangan jalan.

Tidak ada yang tahu pasti apa penyebabnya, padahal wacana awal sebelum pelantikan presiden akan ada pertemuan antara keduanya, namun hingga tanggal pelantikan tinggal beberapa hari lagi rencana tersebut tak kunjung realisasi.

Menurut pengajar Ilmu Komunikasi Politik pada sejumlah perguruan tinggi di NTT itu, pertemuan Megawati dan Prabowo memunculkan spekulasi jika PDIP mau bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Namun penyusunan draf kabinet tidak ada satupun kader PDI Perjuangan yang masuk dalam daftar menteri. "Jika dugaan ini benar maka gagalnya pertemuan bisa jadi disebabkan karena adanya negosiasi yang tidak tercapai," katanya.

Faktor kedua belum terealisasinya pertemuan dua tokoh bangsa ini karena adanya campur tangan Presiden Jokowi kepada Prabowo Subianto.

"Tidak dapat dipungkiri bahwa relasi Jokowi-Megawati sangat buruk, sehingga jika pertemuan tersebut terjadi maka akan mempersempit ruang Jokowi mengatur Prabowo," katanya.

Dia mengatakan sikap politik Prabowo tidak murni sepenuhnya tanpa bisikan dari Jokowi, karena Jokowi yang menyiapkan tangga bagi Prabowo untuk berkuasa.

Maka sadar atau tidak, keputusan politik Prabowo selalu dibayang-bayangi oleh Jokowi.

Faktor ketiga adalah boleh jadi keduanya menunda pertemuan setelah pelantikan agar tidak terjadi dinamika politik baru.

Hal yang paling penting adalah ada kesadaran etik bahwa menjelang pelantikan, semua elemen masyarakat harus menjaga iklim yang kondusif guna menciptakan peralihan kekuasaan secara tertib, katanya menjelaskan.



Jokowi ucapkan terima kasih hingga minta maaf kepada jajaran kabinet

Jakarta
- Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasih hingga meminta maaf kepada jajaran kabinet dalam acara jamuan makan siang bersama di Istana Negara, Jakarta, Jumat.

"Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan, atas support, atas kerja keras untuk negara ini," kata Jokowi dalam pidatonya sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Jokowi menyampaikan Kabinet Indonesia Maju telah melalui bersama-sama sejumlah tantangan yang didiskusikan, diperdebatkan dan diramaikan di dalam rapat-rapat kabinet, rapat terbatas, dan rapat internal.

Ia berharap kerja yang sudah dilakukan dalam 10 tahun ini bermanfaat bagi rakyat, negara dan bangsa.

Presiden Jokowi kemudian menyampaikan selamat bekerja kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan kabinet barunya.

Presiden turut mengucapkan permintaan maaf kepada seluruh jajarannya jika selama masa interaksi dan kerja sama ada hal-hal yang kurang berkenan.

"Hari Minggu siang saya akan pulang ke Solo. Kalau ada yang pas ke Yogya 30 menit nanti lewat tol, bisa silakan kalau ada yang ingin ke Solo. Kalau pakai jalan tol ada yang ke Surabaya lewatnya pasti harus lewat Solo, silakan juga kalau ingin mampir ke rumah. Sekali lagi mohon maaf," ucap Jokowi.

Acara itu dihadiri Wapres Ma'ruf Amin, Presiden Terpilih Prabowo Subianto, sejumlah pimpinan lembaga tinggi negara, para menteri Kabinet Indonesia Maju, para wakil menteri, para anggota Dewan Pertimbangan Presiden, dan sejumlah kepala badan.

Suasana jamuan makan siang penuh kehangatan dengan dialog yang santai dan canda tawa mewarnai pertemuan tersebut.

Acara dimulai dengan sambutan dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang memberikan pengantar dengan penuh hormat.

Selanjutnya, makan siang pun dimulai. Hidangan prasmanan disediakan dengan beragam menu khas tanah air, mulai dari soto bangkong, asinan, nasi liwet, kambing guling, pempek, hingga mie ayam.

Para menteri dan tamu undangan bebas mengambil makanan di stan yang telah disiapkan, menciptakan suasana yang akrab dan santai.

Di meja utama, Presiden Jokowi duduk bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Mensesneg Pratikno, serta Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Momen kehangatan semakin terasa ketika di tengah acara, Presiden Jokowi berpindah meja untuk menghampiri para menteri.

Ia berbincang hangat dengan beberapa menteri, menjalin komunikasi yang akrab dan penuh canda tawa.

Para menteri pun tampak menikmati momen ini. Mereka santai sambil mengobrol, sesekali tertawa bersama rekan-rekan kabinet.

Jamuan makan siang ini bukan sekadar pertemuan formal, tetapi menjadi momen keakraban dan perpisahan hangat antara Presiden Joko Widodo dengan jajaran Kabinet Indonesia Maju.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf juga sempat berfoto bersama dengan jajarannya dalam suasana santai.

Jelang Sertijab, Danyonif 1 Marinir Laksanakan Tour Facility Dan Memorandum

Dispen Kormar, TNI Angkatan Laut (Sidoarjo). Menjelang Serah Terima Jabatan (Sertijab), Komandan Batalyon Infanteri 1 Marinir Letkol Marinir Roni Saputra, M.Tr. Opsla melaksanakan Tour Facility dan Memorandum di ruang rapat Yonif 1 Marinir Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur. Selasa (01/10/2024)

Memorandum merupakan awal dari rangkaian dalam serah terima jabatan Danyonif 1 Marinir dari pejabat lama Letkol Marinir Roni Saputra, M.Tr. Opsla kepada pejabat baru Letkol Marinir Siswanto M.Tr.Opsla.

Sebelum dilaksanakannya Memorandum Serah Terima Jabatan Komadan Batalyon Infanteri 1 Marinir, Letkol Marinir Roni Saputra, M.Tr.Opsla didampingi seluruh Perwira “Buaya Petarung” (Sebutan Yonif 1 Marinir) mengenalkan lingkungan Kesatrian kepada Letkol Marinir Siswanto, M.Tr.Opsla, yang dimulai dari Mayonif 1 Marinir yang meliputi ruang Staf Batalyon, ruang rapat, ruang penyimpanan alat Drumband, dilanjutkan dengan mengenalkan Kompi-kompi, Gudang Sejata, Pleton Kesehatan hingga Angkutan Yonif 1 Marinir dan dilanjutkan dengan kegiatan Memorandum.


Jelang Sertijab, Danyonif 1 Marinir Laksanakan Tour Facility Dan Memorandum

 Letkol Marinir Roni Saputra, M.Tr.Opsla dalam paparannya menjelaskan tentang pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan selama menjabat sebagai Komandan Batalyon, baik yang sedang berjalan maupun yang akan dilaksanakan. Setelah Danyonif 1 Marinir memaparkan kegiatan Satuan, dilanjutkan dengan paparan Staf Intelijen, Staf Operasi, Staf Personel, dan Staf Logistik yang memaparkan tugas pokok Staf Batalyon.

Selain itu Danyonif 1 Marinir menyampaikan beberapa hal yang menonjol yang perlu mendapatkan perhatian, penjelasan tersebut sebagai gambaran kepada pejabat baru, sehingga ke depan dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka pembinaan Satuan ke depan.

Usai penyampaian paparan kegiatan diakhiri dengan penandatanganan naskah memorandum Sertijab Danyonif 1 Marinir, dirangkai dengan penyerahan naskah memorandum oleh pejabat lama Letkol Marinir Roni Saputra, M.Tr.Opsla kepada pejabat baru Letkol Marinir Siswanto, M.Tr.Opsla, yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Sekolah Tamtama Infanteri (Dansetaif), Kodikmar. 

Selanjutnya Letkol Marinir Roni Saputra, M.Tr.Opsla akan menempati jabatan baru sebagai Komandan Sekolah Perwira Infanteri (Dansepaif.


Categories

Cari Blog Ini

Gaya Sehat. Diberdayakan oleh Blogger.

Kode Pengaturan Template

Klik Link

Popular Posts