Tampilkan postingan dengan label Telekomunikasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Telekomunikasi. Tampilkan semua postingan

Kabel Semrawut di RI Segera Dikubur Tahun Depan, Mulai dari Jakarta

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel), Jerry Mangasas Siregar, mengungkapkan bahwa salah satu program strategis Apjatel pada tahun depan adalah penataan jaringan utilitas fiber optik secara nasional. Hal ini disampaikan oleh Jerry dalam sesi Musyawarah Nasional (Munas) III Apjatel di Bogor, Kamis (24/10). Menurutnya, penataan ini menjadi langkah penting untuk mengatasi masalah kabel semrawut yang selama ini mengganggu aktivitas masyarakat, serta memberikan solusi jangka panjang untuk infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

Penataan Jaringan Fiber Optik Dimulai Kuartal Kedua 2025

Jerry mengungkapkan bahwa penataan jaringan fiber optik di Indonesia akan dimulai pada kuartal kedua tahun 2025. Fokus awal akan dilakukan di kota-kota besar yang memiliki tingkat kepadatan tinggi, dengan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) menjadi salah satu area prioritas. Proses ini, menurutnya, sedang berjalan dalam koordinasi dengan konsultan dan tim internal Apjatel, dengan salah satu langkah awal yang sedang dikerjakan adalah relokasi kabel tanam di kawasan Jabodetabek.

Mengatasi Masalah Kabel Semrawut

Salah satu isu utama yang sering muncul terkait dengan jaringan utilitas telekomunikasi di perkotaan adalah masalah kabel yang semrawut, baik yang terlihat di sepanjang jalan atau yang tertanam di bawah permukaan tanah. Kabel-kabel yang berseliweran atau terkadang dibiarkan menumpuk di tiang-tiang listrik seringkali mengganggu pejalan kaki, warga yang berolahraga, bahkan mengancam keselamatan. Di beberapa daerah, ada laporan tentang orang yang terluka atau bahkan meninggal akibat terjebak atau tersengat kabel yang tak terkelola dengan baik.

Jerry menambahkan, penataan jaringan fiber optik ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tertata rapi, dengan kabel yang tidak lagi mengganggu aktivitas warga sekitar. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan masyarakat, baik dalam beraktivitas sehari-hari maupun untuk aspek keselamatan.

Konsep Tiang Bersama untuk Menangani Kabel Semrawut

Untuk mengatasi masalah kabel yang terpasang semrawut, Jerry menjelaskan bahwa Apjatel akan mengadopsi konsep tiang bersama di berbagai daerah. Dalam konsep ini, satu tiang listrik atau tiang utilitas lainnya akan digunakan untuk memfasilitasi kabel dari berbagai operator telekomunikasi, baik itu kabel fiber optik maupun kabel utilitas lainnya. Dengan demikian, kabel-kabel tidak akan tersebar di berbagai tiang yang berbeda, yang selama ini menyebabkan penumpukan dan kekacauan visual yang mengganggu.

"Di beberapa daerah nanti akan kita sambungkan dengan tiang bersama. Jadi daripada 12 tiang sampai lelah dia dengan kabel numpuk, bahkan ada cerita orang celaka, ya sampai meninggal," kata Jerry.

Konsep tiang bersama ini diharapkan dapat mengurangi jumlah tiang yang diperlukan di kawasan padat penduduk, mengurangi potensi kecelakaan, serta mempermudah proses pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur jaringan telekomunikasi. Selain itu, pengelolaan kabel yang lebih terorganisir ini juga akan meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional bagi operator.

Dampak Positif Penataan Kabel untuk Masyarakat

Penataan jaringan utilitas ini bukan hanya memberikan manfaat bagi operator dan perusahaan telekomunikasi, tetapi juga bagi masyarakat secara umum. Beberapa dampak positif yang diharapkan dari penataan ini antara lain:

  1. Keamanan dan Kenyamanan Publik
    Dengan mengurangi keberadaan kabel yang menumpuk di tiang-tiang dan memastikan kabel terkelola dengan baik, diharapkan akan tercipta lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat. Terhindar dari potensi kecelakaan yang disebabkan oleh kabel yang rusak atau berseliweran, seperti yang sering terjadi di beberapa daerah.

  2. Keteraturan Tata Kota
    Penataan jaringan utilitas ini akan mendukung terciptanya tata kota yang lebih rapi dan teratur, khususnya di kawasan perkotaan yang sering kali dipenuhi dengan kabel-kabel semrawut. Keberadaan tiang bersama juga akan mengurangi kesan kumuh dan menciptakan ruang publik yang lebih baik.

  3. Efisiensi Infrastruktur
    Dengan penggunaan tiang bersama untuk berbagai kabel dari operator yang berbeda, pengelolaan infrastruktur akan lebih efisien, mengurangi redundansi, dan mempermudah pemeliharaan serta perbaikan jaringan. Hal ini dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan.

  4. Peningkatan Kualitas Layanan Telekomunikasi
    Proyek penataan ini akan mendukung pengembangan jaringan telekomunikasi yang lebih modern dan efisien. Dengan jaringan yang lebih teratur, penyedia layanan dapat lebih mudah melakukan pemeliharaan dan perbaikan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan.

Proyek Jangka Panjang dan Kolaborasi Antara Operator

Penataan jaringan fiber optik nasional ini juga menjadi bagian dari proyek jangka panjang yang memerlukan kolaborasi antara berbagai operator telekomunikasi, pemerintah, dan masyarakat. Untuk itu, Apjatel berharap agar semua pihak dapat bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan tersebut.

Jerry juga menegaskan bahwa penataan ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari daerah-daerah dengan kepadatan tinggi, seperti Jabodetabek, dan kemudian meluas ke kota-kota besar lainnya. "Pekerjaan ini akan memakan waktu dan koordinasi yang baik antara semua pemangku kepentingan, namun hasil akhirnya akan membawa manfaat besar bagi masyarakat dan industri telekomunikasi di Indonesia," kata Jerry.

Kesimpulan

Penataan jaringan fiber optik yang direncanakan oleh Apjatel mulai kuartal kedua 2025 merupakan langkah strategis untuk menciptakan infrastruktur telekomunikasi yang lebih rapi, efisien, dan aman di Indonesia. Dengan mengadopsi konsep tiang bersama dan relokasi kabel, Apjatel berharap dapat mengurangi masalah kabel semrawut yang selama ini mengganggu masyarakat dan mengancam keselamatan. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi dan menciptakan kota-kota yang lebih tertata dan aman untuk dihuni. Kolaborasi antara operator dan pemerintah akan menjadi kunci sukses dari proyek besar ini.


Categories

Cari Blog Ini

Gaya Sehat. Diberdayakan oleh Blogger.

Kode Pengaturan Template

Klik Link

Popular Posts